Senin, 25 Oktober 2010
Ilmu Pengetahuan Teknologi dan Kemiskinan
Menurut Badan Pusat Statistik (BPS), sampai Maret 2010 jumlah penduduk miskin di Indonesia mencapai 31,02 juta jiwa atau sekitar 13,3 persen dari jumlah penduduk. Angka ini mengalami penurunan 1,51 juta jiwa dibanding tahun Maret 2009 yang mencapai 32,53 juta orang.
Selain itu,jumlah penduduk miskin di daerah perkotaan mengalami penurunan 0,81 juta jiwa atau 11,10 juta orang sampai Maret (2010) dari 11,91 juta di Maret 2009. Demikian halnya di daerah perdesaan telah mengalami penurunan 0,69 juta jiwa, atau dari 20,62 juta (Maret 2009) menjadi hanya 19,93 juta jiwa tahun ini.
Masalah kemiskinan, bukan hanya terdapat di Indonesia. Sejumlah negara, termasuk negara maju juga masih menemukan sejumlah orang miskin. Ini terlihat dari angka pengangguran. Bahkan beberapa negara maju, mengalokasikan dana dalam jumlah yang tidak sedikit untuk menyantuni para penganggur, yang notabene termasuk orang miskin. Untuk mengatasi hal tersebut, beberapa upaya dilakukan. Secara nasional, pembangunan yang dilaksanakan dari Sabang sampai Merauke, merupakan bentuk konkret untuk meningkatkan kemajuan pengembangan negara, tetapi di dalamnya tercakup mengenai peningkatan kesejahteraan, diantaranya melalui terbukanya lapangan kerja. Kalau lapangan kerja bertambah, bermakna dapat menyerap sekian banyak tenaga kerja. Ini bagian dari mengentaskan kemiskinan.
Tujuan pembangunan nasional adalah membangun suatu masyarakat yang maju, mandiri dan sejahtera. Tujuan ini hanya bisa tercapai dengan cara memajukan perekonomian nasional yang diimbangi kualitas sumber daya manusia. Apalagi, kondisi kehidupan ekonomi dan sosial serta kemampuan kelembagaan sangat beragam tingkat kemajuan dan kemampuannya.
Itulah sebabnya, salah satu strategi pembangunan guna meningkatkan SDM dan pengentasan penduduk miskin yang berorientasi pada pemberdayaan, pelembagaan dan kelembagaan pembangunan maka pemerintah mencanangkan program bantuan untuk keluarga miskin. Di samping itu, penguatan sosial ekonomi rakyat sebagai basis terbesar diharapkan dapat menghasilkan landasan yang kukuh bagi pembangunan nasional lewat peningkatan daya beli masyarakat secara menyeluruh.
Adapun mengenai pembangunan dapat dilihat sebagai suatu perubahan yang semakin luas dari semua komponen yang ada dalam masyarakat. Salah satu tantangan yang dihadapi dalam pembangunan adalah persoalan transformasi eksternal masyarakat yang meliputi perubahan sosial,
ekonomi dan teknologi yang acapkali tidak menguntungkan masyarakat dan bahkan banyak menimbulkan kesenjangan dan goncangan dalam tatanan kehidupan sosial ekonomi.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar